Bersyukur memang hanya sebuah kata sederhana yang seringkali
diucapkan olah banyak orang. Tapi
pertanyaanya apakah kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur? Tentu jawabannya
hanya kita yang tau. Bersyukur bukanlah
hal yang mudah untuk dilakukan, karena pada dasarnya sifat manusia yang serakah
selalu ingin mendapatkan lebih, lebih dan lebih. Lalu bagaimana cara tiap orang bersyukur? Tiap
orang pasti berbeda-beda. Dan saya memiliki cara tersendiri untuk bersyukur.
Saya bukanlah orang yang kaya raya yang bergelimangan harta,
saya hidup dalam keluarga sederhana yang hampir semua serba pas-pasan. Tapi dari hidup saya yang sederhana, saya
banyak belajar tentang arti “bersyukur”.
Bersyukur tidak hanya apabila kita memperoleh hal-hal besar dan bernilai
uang tinggi, banyak sekali peristiwa hidup ini yang memberikan saya pelajaran
untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Sang Maha Pencipta.
Lalu bagaimana saya bersyukur? Banyak cara kawan-kawan, dan
seringkali saya tersenyum sendiri apabila mengingatnya. Saya masih ingat sekali salah satu syukur
terbesar dalam hidup saya yakni masalah makanan. Yah, makanan adalah hal yang paling saya
syukuri. Dulu ketika saya kecil hingga
SMA, saya hanya bisa makan nasi Singkong, dan jarang sekali makan nasi dari
padi, tapi sekarang saya bisa makan nasi sepuasnya. Betapa murahnya Alloh SWT telah memberikan
saya kenikmatan dalam nasi. Lalu tempe,
telur, ikan, daging ayam, dan daging sapi/kambing. Dulu mereka adalah jenis makanan yang sangat “Istimewa” dalam keluarga. Tempe kami makan hanya 1 hari dalam 1-2
minggu, itupun setiap makan hanya dapat satu potong ukuran sekitar 4cm x 5 cm,
dan untuk menikmati tempe tersebut saya makan tidak menggunakan gigitan, tetapi
saya makan tiap butir kedelainya agar bisa menikmati enaknya tempe goreng dalam
waktu yang lama. Sungguh sungguh memamng
saya dulu hehehhe... Lalu telur dan
ikan, dua makanan ini sama saja dengan tempe, malah lebih jarang lagi kami
makan. Klo telur biasanya kami makan
telur dari ayam kami yang bertelur, dan agar 2 butir telur cukup untuk 9
anggota keluarga, kami memcampurkan dengan banyak sekali tepung agar jadi
banyak,,, alhasil,,, bukan telur goreng tapi tepung goreng hehehhehe.. Ayam,
makanan ini jarang sekali Ibu memasak.
Hanya dua moment Ibu saya masak ayam, yaitu ketika lebaran idul fitri,
dan si ayam sakit jadinya terpaksa dimasak, hehehe. Kalau daging kambing dan
sapi malah mungkin setahun sekali, yaitu ketika hari raya idul fitri kami
memakannya.
Dulu hidup saya memang menyedihkan soal makanan, tapi saya
begitu bersyukur saat ini. Karena Alloh
telah mencukupkan rezeki bagi saya dan keluarga terkait makanan. Meskipun tidak sering sekali tetapi jauh
lebih baik daripada dulu. Saya seringkali
membahas dengan kakak-kakak bagaimana kehidupan dulu tentang susahnya makan
makanan yang kami anggap istimewa, dan akhirnya kami tertawa dan tak lupa
mengatakan “Alhamdulillah” atas rezeki sekarang. Bersyukur itu banyak cara, ketika kita
menghargai hal-hal kecil akan banyak jalan agar kita bisa bersyukur. Banyak sebenarnya hal-hal yang membuat saya
begitu bahagia saat ini, rasa bahagia saya karena sekarang saya memperoleh
sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan ketika masih kecil, hal-hal yang
senantiasa selalu membuat saya lebih bersyukur atas karunia Alloh SWT. Mari senantiasa kita bersyukur dan semoga
kita termasuk hamba-hamba yang sellau bersyukur Aamiin..
Abdul Mutolib Darin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar