KATEGORI

Kamis, 11 Februari 2016

Bersyukur, bagaimanakah caranya?

Bersyukur memang hanya sebuah kata sederhana yang seringkali diucapkan olah banyak orang.  Tapi pertanyaanya apakah kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur? Tentu jawabannya hanya kita yang tau.  Bersyukur bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, karena pada dasarnya sifat manusia yang serakah selalu ingin mendapatkan lebih, lebih dan lebih.  Lalu bagaimana cara tiap orang bersyukur? Tiap orang pasti berbeda-beda. Dan saya memiliki cara tersendiri untuk bersyukur.
Saya bukanlah orang yang kaya raya yang bergelimangan harta, saya hidup dalam keluarga sederhana yang hampir semua serba pas-pasan.  Tapi dari hidup saya yang sederhana, saya banyak belajar tentang arti “bersyukur”.  Bersyukur tidak hanya apabila kita memperoleh hal-hal besar dan bernilai uang tinggi, banyak sekali peristiwa hidup ini yang memberikan saya pelajaran untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Sang Maha Pencipta.

Lalu bagaimana saya bersyukur? Banyak cara kawan-kawan, dan seringkali saya tersenyum sendiri apabila mengingatnya.  Saya masih ingat sekali salah satu syukur terbesar dalam hidup saya yakni masalah makanan.  Yah, makanan adalah hal yang paling saya syukuri.  Dulu ketika saya kecil hingga SMA, saya hanya bisa makan nasi Singkong, dan jarang sekali makan nasi dari padi, tapi sekarang saya bisa makan nasi sepuasnya.  Betapa murahnya Alloh SWT telah memberikan saya kenikmatan dalam nasi.  Lalu tempe, telur, ikan, daging ayam, dan daging sapi/kambing.  Dulu mereka adalah jenis makanan yang sangat “Istimewa” dalam keluarga.  Tempe kami makan hanya 1 hari dalam 1-2 minggu, itupun setiap makan hanya dapat satu potong ukuran sekitar 4cm x 5 cm, dan untuk menikmati tempe tersebut saya makan tidak menggunakan gigitan, tetapi saya makan tiap butir kedelainya agar bisa menikmati enaknya tempe goreng dalam waktu yang lama.  Sungguh sungguh memamng saya dulu hehehhe...  Lalu telur dan ikan, dua makanan ini sama saja dengan tempe, malah lebih jarang lagi kami makan.  Klo telur biasanya kami makan telur dari ayam kami yang bertelur, dan agar 2 butir telur cukup untuk 9 anggota keluarga, kami memcampurkan dengan banyak sekali tepung agar jadi banyak,,, alhasil,,, bukan telur goreng tapi tepung goreng hehehhehe.. Ayam, makanan ini jarang sekali Ibu memasak.  Hanya dua moment Ibu saya masak ayam, yaitu ketika lebaran idul fitri, dan si ayam sakit jadinya terpaksa dimasak, hehehe. Kalau daging kambing dan sapi malah mungkin setahun sekali, yaitu ketika hari raya idul fitri kami memakannya.


Dulu hidup saya memang menyedihkan soal makanan, tapi saya begitu bersyukur saat ini.  Karena Alloh telah mencukupkan rezeki bagi saya dan keluarga terkait makanan.  Meskipun tidak sering sekali tetapi jauh lebih baik daripada dulu.  Saya seringkali membahas dengan kakak-kakak bagaimana kehidupan dulu tentang susahnya makan makanan yang kami anggap istimewa, dan akhirnya kami tertawa dan tak lupa mengatakan “Alhamdulillah” atas rezeki sekarang.  Bersyukur itu banyak cara, ketika kita menghargai hal-hal kecil akan banyak jalan agar kita bisa bersyukur.  Banyak sebenarnya hal-hal yang membuat saya begitu bahagia saat ini, rasa bahagia saya karena sekarang saya memperoleh sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan ketika masih kecil, hal-hal yang senantiasa selalu membuat saya lebih bersyukur atas karunia Alloh SWT.  Mari senantiasa kita bersyukur dan semoga kita termasuk hamba-hamba yang sellau bersyukur Aamiin..

Abdul Mutolib Darin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar