KATEGORI

Sabtu, 13 Juni 2015

SURAT CINTA UNTUK AIR ASIA, SEMOGA JAYA

Selamat sore Air Asia,, Perkenalkan saya Abdul Mutolib dari Padang Sumatera Barat Indonesia.  Sengaja saya menulis email ini sebagai bentuk ucapan terimakasih yang begitu besar kepada Air Asia yang telah begitu peduli terhadap penumpang.

Saya tidak memiliki motivasi apapun dalam menulis surat ini, tidak ada  satupun pihak dibelakang saya terkait penulisan surat ini.

Saya mengalami suatu kejadian yang benar-benar tidak bisa dilupakan ketika mengunjungi Chiang Mai dan Bangkok pada tanggal 2-9 Juni 2015.  Ini adalah perjalanan pertama saya keluar negeri, dan tentunya saya begitu senang.  Saya naik maskapai Air Asia dari Padang-Kuala Lumpur-Chiang Mai-Bangkok-Kuala Lumpur- Padang, ketika berada di bandara Don Muaeng Bangkok menuju Kuala Lumpur untuk pulang terjadi Insiden besar, yakni Tas Punggung kawan saya tertinggal.  Benar-benar kacau, dalam tas punggung kawan saya terdapat 2 laptop, berkas-berkas penting dan lainnya sehingga membuat panik kami semua.

Pada waktu itu posisi kami sudah didalam pesawat untuk terbang, kemudian kami menghubungi petugas bandara untuk mencari tas kawan saya.  Alhasil tas tersebut tertinggal di bagian X-ray dan petugas bandara mengatakan bahwa tas tersebut hanya bisa diambil sendiri oleh pemegang paspor.  Kami berusaha melobi agar tas tersebut dikirim lewat paket ke Indonesia tetapi pihak bandara tetap mengatakan bahwa prosedur yang ada tas tersebut harus diambil oleh pemilik Paspor.  Dengan berat hati akhirnya kami memutuskan bahwa kawan saya harus meninggalkan Penerbangan Air Asia  FD311 dari Bangkok menuju Kuala Lumpur menginap semalam untuk menunggu penerbangan selanjutnya.

Ketika kawan saya akan turun dari pesawat, pramugari maskapai Air Asia ternyata melarang kawan saya meninggalkan Pesawat karena keselamatan penumpang merupakan tanggung jawab penuh Air Asia.  Setelah itu akhirnya kami berdiskusi dengan Kru Pesawat bagaimana dengan solusi masalah tersebut, akhirnya pramugari menghubungi pilot dan menyampaikan masalah yang terjadi.  Sang Pilot dengan senyum akhirnya memutuskan untuk menunda penerbangan 0.5-1 jam demi menungga kawan saya mengambil tasnya di Bandara.  Saya benar-benar lega dan bahagia, Air Asia begitu pedulu dengan penumpangnya, dan rela dicaci penumopang satu pesawat demi mengatasi masalah kawan saya.  Saya begitu bersyukur bahwa kawan saya tidak jadi menunggu di Bandara dan menunggu sampai besok untuk mendapat penerbangan selanjutnya.  Karena biar bagaimanapun kawan saya seorang perempuan yang baru pertama kali ke Luar negeri, ditambah tidak menguasai bahasa Thailand.

Akhirnya, setelah menunggu lebih dari setengah jam dari Jadwal semula,  pesawat kami berangkat dari Bangkok dan sampai Kuala Lumpur dengan Selamat. Di Bandara KLIA saya melihat penumpang yang sedang menunggu pesawat Air Asia Penerbangan KL-Bangkok  yang delay karena insiden kawan saya.   Saya begitu malu dan merasa bersalah, tetapi yang namanya lupa tidak ada yang bisa memperediksi.   Semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir bagi kami.   Terimakasih Air Asia, atas dedikasinya dan pengorbanannya terhadap penumpang.  Semoga semakin maju dan jaya. 



ABDUL MUTOLIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar